AMANTano Batak lahir tahun 2011 pada Musyawarah Wilayah yang pertama di Komunitas Adat Pandumaan Sipituhuta., Kec. Pollung, Kab. Humbang Hasundutan. AMAN Tano Batak memiliki areal pengorganisasian di daerah Toba, Tapanuli Utara, Simalungun, Samosir, Humbang Hasundutan, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah.
Umumnya, tiap suku yang mendiami wilayah nusantara mempunyai adat dan kebudayaan tersendiri. Seperti suku-suku yang tinggal di provinsi Sumatra Utara, yang salah satunya memiliki perbedaan dalam hal baju adat. Nah, kira-kira seperti apa ya, pakaian adat Sumatra Utara yang dikenakan suku Batak, Sibolga, Karo, dan suku-suku yang lain ini? Biar ga penasaran, berikut kami ulas pakaian adat khas Sumatra Utara yang pasti menarik untuk diketahui. Selamat membaca, ya. 1. Suku Batak Toba2. Suku Mandailing3. Suku Nias4. Suku Simalungun5. Suku Pakpak6. Suku Melayu7. Suku Karo8. Suku Batak Samosir9. Suku Batak Angkola10. Suku Sibolga 1. Suku Batak Toba Sumber gambar a. Pakaian Adat Baju adat yang dipakai Suku Batak Toba berasal dari kain tenun yang dinamakan kain Ulos. Kain Ulos sendiri adalah kain khas yang berasal dari Suku Batak, yang bahkan di level nasional pun sudah menjadi atribut dan identitas yang mereka miliki. Ulos dibuat dari benang sutra yang kemudian ditenun menggunakan alat tradisional secara manual. Warna benangnya bisanya merupakan kombinasi warna emas, perak, merah, putih, dan hitam. Bukan saja dipakai untuk acara-acara adat, baju ini juga sudah menjadi pakaian sehari-hari di lingkungan Batak Toba. Untuk laki-laki, Ulos yang dipakai di bagian atas dinamakan Hande-hande. Untuk bagian bawah disebut Singkot, sementara untuk yang dikepala dikenal dengan istilah Detat, Tali-tali, atau Bulang-bulang. Berdasarkan motif dan coraknya, kain Ulos dapat dibedakan menjadi beberapa macam yang memiliki filosofi yang berbeda-beda. Kain Ulos Bintang Maratur. Kain Ulos Antakantak. Kain Ulos Bolean. Kain Ulos Padang Ursa. Kain Ulos Mangiring. Kain Ulos Pinuncaan. Kain Ulos Pinan Lobu-lobu. Kebanyakan, kain Ulos ini dipakai menjadi selendang. Ulos yang dipakai ini adalah runjat, sadum, ukia ragihotang, dan jugjaragidup. b. Aksesoris Selagi mengenakan pakaian adat dari Ulos ini, sebuah penutup kepala dikenakan oleh kaum laki-laki Batak Toba. Tapi tidak demikian dengan para perempuannya, yang tidak memakai penutup kepala apapun. c. Sejarah Singkat Suku Batak Toba adalah salah satu masyarakat yang hidup di daerah Sumatra Utara, lebih tepatnya tinggal di sekitaran Danau Toba. Mereka adalah yang asli dari daerah Toba Samosir, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Humbang Hasundutan, dan Kota Sibolga. Marga yang diturunkan dari suku Batak Toba di antaranya adalah Napitupulu, Simangunsong, Pardede, dan Marpaung. Sebagian besar masyarakat suku Batak Toba menganut agama Kristen Protestan. Namun, diyakini, dulunya keyakinan yang dianut oleh masyarakat setempat adalah agama Malim atau Ugamo Malim. 2. Suku Mandailing Sumber gambar a. Pakaian Adat Pakaian adat yang dipakai Suku Mandailing ini hampir mirip dengan yang digunakan Suku Batak Toba, yakni mengenakan kain Ulos. Perbedaaannya, Suku Mandailing memakai Ulos ini dengan dikombinasikan aksesoris. b. Aksesoris Saat diadakan upacara adat, perempuan-perempuan Mandailing akan memakai bulang pada keningnya. Bulang sendiri, merupakan perhiasan yang dibuat memakai bahan dasar emas yang disepuh, atau memakai bahan logam juga. Perhiasan ini adalah simbol kemuliaan bagi Suku Mandailing, serta menjadi lambang struktur masyarakat. Berbeda dengan yang dipakai kaum wanita, para pria Mandailing memakai penutup kepala dengan bentuk yang khas, yang dinamakan Ampu. Pada jaman dulu, Ampu hanya dipakai oleh raja-raja Mandailing, tapi sekarang bisa digunakan oleh semuanya. Ampu memiliki warna hitam yang dianggap magis oleh masyarakat setempat, dan warna emasnya mencerminkan lambang kebesaran. c. Sejarah Singkat Suku Mandailing adalah salah satu masyarakat yang hidup di daerah Sumatra Utara, lebih tepatnya tinggal di Mandailing, Tapanuli, dan Padang Lawas. Banyak yang menyebutkan jika Suku Mandailing ini datang dengan pengaruh Islam yang diberikan Kaum Padri, yakni etnis yang berkuasa di Tanah Datar, Minangkabau. Karena itulah, adat dan budaya setempat juga banyak yang terwarnai dengan budaya Islam, termasuk agama yang dipeluknya yang dominan Islam. Selain itu, keberadaan suku Mandailing ini juga sampai ke Sumatra Selatan, sebab kebiasaannya yang suka merantau. Tak hanya di dalam negeri, Suku Mandailing juga menyebar ke negeri tetangga, Malaysia, terutama di Perak dan Selangor. Marga yang termasuk dalam suku Mandailing di antaranya adalah Harahap, Batubara, Lubis, Nsution, Dalimunthe, Tanjung, hasibuan, Hutasuhut, dan lain sebagainya. 3. Suku Nias Sumber gambar a. Pakaian Adat Pakaian yang dipakai laki-laki dan perempuan juga dibedakan, di mana kaum pria memakai baju Ohulu dan para perempuan memakai baju Oroba Si Oli. Pakaian untuk kaum pria bentuknya cenderung lebih sederhana, semantara untuk para perempuan memerlukan berbagai macam aksesoris yang bentuknya rumit-rumit. Pada bagian atas baju Ohulu, laki-laki memakai atasan yang dinamakan Baru, yang menggunakan kulit kayu kering dan dibentuk menyerupai rompi. Taoi, rombi ini tidak dilengkapi kancing, serta hanya dominan warna hitam atau coklat. Semantara, baju Oroba Si Oli yang dikenakan para perempuan Nias dibuat dari secarik kain yang berasal dari blacu hitam atau kulit kayu. b. Aksesoris Agar lebih menarik, rompi Baru yang dikenakan kaum laki-laki Nias juga dilegkapi ornamen-ornamen cantik dengan kombinasi warna merah, kuning, dan hitam. Tak hanya itu, kaum pria Nias juga memakai aksesoris kalung kuningan yang disebut Kalububu untuk hiasan. Ketika memakai Oroba Si Oli, para perempuan Nias juga menambahkan beragam aksesoris yang berupa gelang, yang dibuat dari bahan kunigan. Gelang ini dikenal dengan istilah Aja Kola, yang beratnya mencapai 100 kilogram. Tak hanya itu, Saro Delinga yang merupakan perhiasan anting logam besar juga dipakai oleh para perempuan Nias. Agar tapil makin cantik, rambut para wanita ini juga dibuat sanggul tanpa diproses sasak terlebih dahulu. dan kemudian dilengkapi dengan sebuah mahkota. c. Sejarah Singkat Suku Nias tinggal di Pulau Nias yang masih masuk wilayah provinsi Sumatra Utara, di bagian sisi baratnya. Karena menempati pulau yang terpisah dengan Pulau Sumatra, Suku Nias mempunyai adat yang berbeda dengan Suku Batak, yang mempunyai pakaian adat dominan warna emas dan kuning. Yang termasuk suku Nias ini adalah marga Nazara, Sihura, Dohare, Gowasa, Gaurifa, Baeha, Bulolo, dan lain-lain. 4. Suku Simalungun Sumber gambar a. Pakaian Adat Baju adat yang dikenakan Suku Simalungun adalah Ulos, tapi masyarakat setempat menyebutnya sebagai Hiou. b. Aksesoris Pakaian Ulos ini dipakai bersamaan dengan aksesoris Gotong yang dikenakan laki-laki. Yang dimaksud Gotong adalah sebuah penutup kepala yang runcing ke atas. Sementara, untuk perempuan, pakaian ini dipakai bersamaan dengan Bulang, yakni penutup kepala yang ujungnya meruncing ke samping. Sebagai pelengkap, mereka menambahkan kain samping yang dinamakan Suri-suri. c. Sejarah Singkat Suku Simalungun adalah msyarakat yang mendiami wilayah Simalungun, Sumatra Utara. Suku Simalungun dibagi menjadi 4 marga besar, yakni Damanik yang merupakan marga punduduk asli Simalungun, lalu ada Sinaga, Purba, dan Saragih sebagai pendatang. Warga setempat juga biasa memanggil Simalungun dengan sebutan Si Balangu, karena adanya cerita rakyat tentang hantu yang membawa wabah penyakit di wilayah itu. Sedang untuk orang Karo, menyebut Sumalangun ini dengan “Timur”, sebab lokasinya yang berada di ujung timur. 5. Suku Pakpak Sumber gambar a. Pakaian Adat Busana adat yang dikenakan masyarakat setempat memakai bahan kain Oles, yang merupakan kain tenun asli dari wilayah setempat. Baju adat laki-laki Suku Pakpak disebut dengan Borgot, sedang untuk kaum perempuan Suku Pakpak dinamakan Cimata. Umumnya, pakaian ini memiliki dominasi warna hitam, dan dikombinasikan dengan warna perak. Pakaian ini selain dipakai dalam kehidupan sehari-hari, juga dikenakan saat ada upacara adat dan upacara pernikahan. b. Aksesoris Sebagai pelengkap, kaum perempuan tersebut juga mengenakan kalung dari emas bertahtakan permata. c. Sejarah Singkat Masyarakat Suku Pakpak tinggal di wilayah Pakpak Barat dan Dairi, Provinsi Sumatra Utara. Marga yang termasuk suku Pakpak ini antara lain adalah Tinambunan, Bintang, Manik, Tumanggor, Ujung, Sambo, Sikettang, Sitakar, dan lain sebagainya. 6. Suku Melayu Sumber gambar a. Pakaian Adat Suku Melayu ini memakai Baju Kurung dan Songket yang dililit di pinggang untuk baju adatnya, tak jauh beda dengan pakaian adat yang dikenakan suku Melayu Riau. Baju Kurung yang dipakai kaum perempuan, dibuat dengan memakai bahan dari sutra atau brokat, yang kemudian disematkan dengan peniti berwarna emas. b. Aksesoris Untuk kelengkapan yang dipakai oleh kaum perempuan, ada tambahan kalung bermotif rantai serati, sekar sukun, mentimun, tanggang, dan sebagainya. Bagi para pria, perlengkapannya ditambahkan penutup kepala yang dinamakan Tengkulok. Tengkulok ini dibuat dari songket, sdang pada bagian destar nya dibuat dari material rotan yang berbalut kain beludru. Bagi masyarakat setempat, Tengkulok adalah cerminan simbol kegagahan dan kebesaran kaum laki-laki Melayu. Jika dilihat dari motifnya, hiasan pada Tengkulok ini hampir sama juga dengan hiasan pada penutup kepala wanita. Sama dengan yang dikenakan kaum perempuan, para laki-laki ini juga memakai perhiasan rantai, kilat bahu atau lengas, serta sidat sebagai lambang keteguhan hati. c. Sejarah Singkat Yang termasuk Suku Melayu adalah masyarakat yang mendiami daerah Kota Tebing Tinggi, Batu Bara, Langkat, Deli Serdang, Medan, Binjai, dan Bedagai. 7. Suku Karo Sumber gambar a. Pakaian Adat Pakaian adat yang dikenakan Suku Karo tak jauh beda dengan baju tradisional Sumatra Utara lainnya. Suku karo memakai kain yang dibuat dari pintalan kapas yang umumnya disebut dengan istilah Uis Gara. Nama Uis Gara sendiri dalam Bahasa karo berasal dari kata Uis yang maknanya kain dan Gara yang berarti merah. Dika digabungkan, Uis Gara artinya kain merah, sebab baju ini memang dibuat memakai benang berwarna merah. Kain Uis gara ini sudah dipakai oleh Suku Karo dalam kehidupan sehari-hari. Agar lebih menarik, kain Uis Gara dipakai dengan mengkombinasikan warna yang lain, seperti putih dan hitam. Bukan hanya warna itu saja yang dipakai, warna seperti perak dan emas juga kerap dipakai dalam baju ini, sehingga dapat memberi motif yang khas dan cantik. Dulunya, baju ini adalah pakaia yang dikenakan dalam kehidupan sehari-hari suku Karo, tapi sekarang hanya dipakai untuk acara-acara resmi dan upacara adat saja. Uis Gara sendiri memiliki beberapa jenis berdasarkan fungsinya masing-masing, misalnya sebagai berikut. Uis Beka Buluh dipakai untuk simbol kebesaran Putra Karo, yang dikenakan sebagai bagian penutup kepala. Uis Gatip jongkit atau Gonje dipakai oleh kaum wanita karo, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk acara resmi dan upacara adat. Uis Nipes Benang Iring dipakai oleh para perempuan Karo ketika tengah dilanda suasana duka. Uis Ragi Barat dipakai oleh para perempuan Karo ketika tengah dilanda suasana suka cita. b. Aksesoris Untuk mempercantik penampilan pakaian adat Karo ini, beragam perhiasan emas juga turut dikenakan. Misalnya pada gelang, kalung, dan sebagainya. c. Sejarah Singkat Suku Karo adalah suku yang mendiami daerah Sumatra Utara dan sebagain wilayah Aceh. Kalau dilihat dari persebarannya, Suku Karo adalah salah satu yang paling besar di Sumatra Utara. Yang termasuk dalam suku ini adalah mereka yang asli dari Tanah Karo dan kabupaten Karo, misalkan marga Sembiring, Perangin-angin, Karo-karo, Tarigan, dan Ginting. 8. Suku Batak Samosir Sumber gambar a. Pakaian Adat Karena sejarah Samosir yang dulunya masuk wilayah Batak Toba, pakaian adat yang dienakan Suku Batak Samosir sama persis dengan yang dikenakan Suku Batak Toba. Bedanya hanya pada pewarnaannya saja yang cenderung lebih gelap, semantara proses pembuatan dan modelnya sama. b. Sejarah Singkat Samosir adalah salah satu suku Batak yang mendiami kawasan Kabupaten Samosir dan sebagian kecil Kabupaten Toba Samosir. Dulunya, mereka yang berdarah Samosir dimasukkan dalam kelompok etnis Toba. Namun, dalam perkembangannya, etnis Samosir kemudian dibedakan dengan etnis Toba sejak terjadinya pembagian distrik HKBP, meskipun sebenarnya keduanya adalah satu suku dan bangsa. Marga yang termasuk dalam suku Batak Samosir adalah Sitinjak, Gultom, Harianja, Samosir Sidari, dan Pakpahan. 9. Suku Batak Angkola Sumber gambar a. Pakaian Adat Setelan baju adat Angkola tak jauh beda dengan apa yang dikenakan oleh Suku Mandailing. Perbedaannya hanya pada warna dan aksesorisnya saja, di mana baju adat milik Suku Batak Angkola lebih dominan warna hitam, dan aksesorisya kebanyakan berwarna emas. Pakaian adat Angkola disebut dengan istilah Angkola Jae untuk yang di selatan, sementara kalau di utara namanya disebut dengan Angkola Julu. b. Sejarah SIngkat Suku Batak Angkola adalah salah satu etnis Batak yang hidup di wilayah Tapanuli Selatan. Nama Angkola sendiri, asalnya adalah dari nama sungai batang Angkola. Marga yang termasuk dalam suku Batak Angkola di antaranya adalah Matondang, Siregar, Tanjung, Batubara, Nasution, Hasibuan, Harahap, dan Hutasuhut. 10. Suku Sibolga Sumber gambar a. Pakaian Adat Nah, untuk pakaian adatnya sendiri, karena termasuk dari suku Batak, maka suku Sibolga ini juga menggunakan kain Ulos sebagai bahan utama. b. Aksesoris Untuk pakaian adat yang dipakai suku Sibolga ini termasuk yang tampak paling glamor, sebab dipenuhi oleh aksesoris dan perhiasan yang banyak dan variaif. c. Sejarah Singkat Suku Sibolga mempunyai keunikan tersendiri dalam hal buadaya dan adat. Sebab, budaya yang berkembang di tengah-tengah masyarakat Sibolga adalah kombinasi dari budaya suku Batak dan budaya suku Melayu. Karena itulah, pakaian tradisional yang dikenakan suku Sibolga ini juga merupakan perpaduan budaya dari kedua suku tersebut. Hal ini bisa terjadi, sebab suku Sibolga adalah bagian dari suku Batak yang mendiami daerah Sibolga dan Tapanuli Tengah. Karena itu, selain disebut sebagai Suku Sibolga, masyarakat ini juga kerap dinamakan sebagai Batak Pasisi. Lalu, untuk pengaruh kebudayaan Melayu mulai masuk dari arah Minangkabau. Seperti contohnya, pengaruh ini juga ada pada bahasa yang digunakan sehari-hari oleh suku Sibolga, yakni Bahasa Melayu. Marga yang termasuk dalam suku Sibolga adalah Chaniago, Sibuaya, Tanjung, dan Saribu. Nah, itulah tadi berbagai pakaian adat Sumatra Utara yang ternyata banyak macamnya. O iya, jangan lupa juga simak pembahasan tentang tarian tradisional dari Sumatra Utara, mulai dari tari Tor-tor sampai tari Serampang Dua Belas. Gimana, menarik bukan pembahasannya?
sewabaju adat sewa baju daerah 34 propinsi se nusantara di jakarta jakarta hub. 085211711318
Pakaian Adat Sumatera Utara- Hi sobat Borcha, Sumatera Utara provinsi yang lekat dengan kisah legenda Danau Toba dan Pulau Samosir yang terkenal ini, ternyata memiliki pesona tersembunyi yang harus kamu ketahui.  Pakaian adat provinsi Sumatera Utara sangat kental dengan nuansa khas Suku Batak, dengan motif dan desain yang menawan. Penasaran kan seperti apa ragam dan corak baju adat di sini? Baca juga Pakaian adat dari Jawa Tengah [toc] Pakaian adat Sumatera Utara dan Penjelasannya 1. Pakaian adat Sumatera Utara Batak Simalungun Baju adat Batak Simalungun Sesuai namanya, pakaian adat ini merupakan busana adat Suku Batak yang tinggal di Kabupaten Simalungun dan sekitarnya. Batak Simalungun adalah sub dari Suku Batak yang pada umumnya sesuai dengan lokasi atau posisi tempat mereka tinggal. Seperti umum pada pakaian-pakaian adat sumatera utara lainnya, ibarat makan sayur nggak pakai garam kurang lengkap rasanya kalau baju adat Bata Simalungun tidak di sandingkan dengan kain ulos yang indah dan sudah menjadi ciri khas dari baju adat Sumatera Utara. Bedanya dari baju adat lain kain ulos simalungun di buat dari kain hiou yang memiliki beragam corak dan warna. 2. Pakaian adat Sumatera Utara Batak Toba pakaian adat batak toba sumatera utara Sama seperti Batak Simalungun, Batak Toba merupakan sub dari Suku Batak hanya saja mereka bertempat tinggal di daerah Kabupaten Toba Samosir, Humbang Hasundutan, Samosir, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, sebagian Kabupaten Dairi Kota Sibolga dan daerah sekitarnya. dan sekitarnya. Sama seperti pakaian adat dari Sumatera Utara lainnya, Pakaian Adat Batak Toba juga di dominasi oleh kain ulos sebagai identitas pakaian adat asal Sumatera Utara. Pakaian Adat asal Sumatera ini sering di gunakan untuk perayaan pesta dan upacara adat seperti pernikahan. Baca juga Pakaian Adat Jawa Timur Modern 3. Pakaian adat Sumatera Utara Batak Karo gambar pakaian adat karo sumatera utara Pakaian adat Batak Karo ini di gunakan oleh masyarakat Suku Batak Karo yang berdomisili di daerah Kabupaten Karo Sumatera Utara, Kabupaten Karo, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Langkat, Kabupaten Dairi, Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Deli Serdang. Suku Batak Karo memiliki bahasa suku mereka sendiri yang di sebut cakap karo. Pakaian adat Batak Karo di dominasi oleh warna merah dan hitam, dengan bahan dasar Kain Uis dan perhiasan emas yang mewah. Kain Uis adalah kain tenun asal Kabupaten Karo Sumatera Utara. 4. Pakaian adat Sumatera Utara Batak Pakpak Baju adat Batak Pakpak Suku Batak Pakpak adalah etnis suku batak yang tinggal di Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Dairi. Tak mau kalah dengan daerah lain yang ada di Sumatera Utara, Kabupaten Pakpak juga memiliki kain khas yang menarik yaitu kain Oles. Pakaian adat Batak Pakpak di kenakan dengan berbagai aksesoris seperti bulang-bulangpenutup kepala, borgot, rante abak, ucang, tongket dan lain-lain. Pakaian adat Batak Pakpak di kenal dengan nama baju merapi-api yang umum terbuat dari kain beludru. Untuk pakaian pria baju yang di kenakan adalah baju model melayu dengan leher berwarna hitam yang di hiasi manik-manik api-api dan detail pada bagian leher dan ujung lengan berwarna hitam putih. Sedang untuk pakain wanita baju yang di kenakan berupa baju model melayu dengan bentuk leher segitiga dengan hiasan manik-manik. Dan bubuhan detail manik-manik pada bagian atas lengan yang manis membentuk gambar seperti kepala kerbau. 5. Pakaian adat Batak Mandailing Baju adat Batak Mandailing Suku Batak yang satu ini berdiam di daerah Kabupaten Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, serta Kabupaten Padang Lawas, dan sekitarnya. Menurut kepercayaan masyarakat sekitar Mandailing merupakan pengaruh yang di bawa oleh Kaum Padri dari Minangkabau di Tanah Datar dan banyak terpengaruh oleh budaya islam. Pakaian Adat Mandailing tidak jauh berbeda dari setelan pakaian adat Batak Toba yang menggunakan kain ulos dan aksesoris yang menarik. Hanya saja pakaian adat Mandailing lebih di dominasi oleh pakaian berwarna merah dengan sentuhan aksen emas yang elegan dan memberikan kesan etnik yang menarik. 6. Pakaian adat Sumatera Utara Batak Angkola Baju Adat Batak Angkola Suku Batak Angkola merupakan sub suku Batak yang ada di daerah Tapanuli Selatan. Angkola sendiri merupakan nama salah satu sungai/batang besar yakni Batang Angkola. Seperti pakaian adat suku batak yang lain, pakaian adat batak Angkola juga di dominasi oleh kain ulos sebagai bahan wajib. Pakaian adat Batak Angkola hampir sama dengan pakaian adat Batak Mandailing hanya saja setelan baju adat ini lebih di dominassi oleh warna hitam dan penggunaan aksesoris berwarna keemasan. Baca juga Pakaian Adat Sumatera Barat 7. Pakaian Adat Batak Samosir Baju Adat Batak Samosir Suku Batak Samosir merupakan sub suku Batak yang berdiam di pulau Samosir dan sekitarnya, yang dulunya dikelompokkan dalam satu kesatuan dengan Suku Batak Toba. Namun, sejak pembagian distrik HKBP wilayah suku Batak Toba dan Batak Samosir dinyatakan berbeda. Karena awalnya Batak samosir berasal dari satu etnis dengan suku Batak Toba, membuat pakian adat Suku Batak samosir hampir mirip persis dengan pakaian adat dari suku Batak Toba hanya saja warna yang digunakan cenderung lebih gelap untuk Batak Samosir. 8. Pakaian Adat Batak Sibolga - Baju Adat Batak Sibolga Suku Batak Sibolga sebenarnya adalh suku Batak Pasisi yang berawal dari suku Batak Toba, Mandailing dan Angkola yang kemudian menetap di Sibolga dan Tapanuli Tengah, sejak berabad-abad yang lain. Kemudian tercampur dengan kebudayaan berasal dari Minangkabau dan Melayu dari pesisir timur pulau Sumatera. Sehingga terbentuklah komunitas Suku Pasisi yang sebenarnya adalah suku Batak yang berbahasa melayu. 1. Pakaian Adat Nias Baju Adat Nias Suku Nias merupakan suku yang terkenal dengan kemampuan berperangnya pada masa lalu sehingga dijuluki sebagai sparta dari Indonesia karena kemampuannya itu. Namun, sekarang budaya perang suku Nias berbeda dari dulu sekarang budaya perang suku Nias di dalam tarian perang Foluaya yang memukau. Keren kan suku Nias, nggak cuma budaya perangnya yang keren tapi pakian adat suku Nias juga nggak kalah keren lho! Ada Baru Oholu untuk pakaian laki-laki dan Oroba Sioli untuk perempuan. Biasanya pakaian adat Nias berwarna emas atau kuning, yang kemudian dipadu padankan dengan kombinasi warna lain seperti hitam, merah, dan juga putih. Baca juga Nama Pakaian adat Bali Lengkap 2. Pakaian Adat Melayu Pakaian Adat Melayu Baju adat asal Sumatera Utara yang satu ini dikenakan oleh masyarakat suku melayu Yang bermukim di Sumatera Utara, umumnya tersebar di Kota Medan, Kota Tebing Tinggi, Kabupaten deli Serdang, Kabupaten Langkat, Kabupaten Batubara, dan sekitarnya. Baca juga Pakaian adat khas masyarakat Aceh Nah, itu semua materi tentang beberapa Pakaian Adat yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Sampai disini dulu ya artikel kita kali ini, sampai ketemu di artikel yang selanjutnya, semoga bermanfaat and see you . . .
UniknyaPernikahan Adat Tapanuli Selatan Pabuat Boru. SECARA geografis, Tapanuli selatan merupakan bagian dari provinsi Sumatera Utara. sedikit berbeda dengan wilayah lain di Sumatera Utara. Jika sebagian besar. Tapanuli Selatan yang sebagian besar beragama Islam. Sehingga, tata cara adat budaya.
Medan - Orang-orang di suku Batak memiliki kepercayaan awal, sebelum sekarang ini menganut agama Kristen Katolik, Kristen Protestan, Islam dan agama lain di Indonesia. Kepercayaan yang kerap disebut agama pertama orang Batak ini disebut Ugamo Malim kepercayaan Malim.Dilansir dari laman Universitas Stekom, Ugamo Malim ini sering dikenal dengan Parmalim. Ugamo malim merupakan sebuah agama tradisional yang berasal dari masyarakat yang percaya aliran Ugamo Malim disebut sebagai seorang Parmalim. Biasanya Parmalim tersebar di berbagai daerah Sumatera Utara, tepatnya di daerah Danau Toba seperti Samosir, Tapanuli Utara, Toba, Humbang Hasundutan, dan Simalungun. Parmalim menyebar di daerah berpopulasi Batak lainnya seperti di Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Dairi, dan Pakpak Bharat. Keyakinan Parmalim adalah mengakui satu Tuhan sebagai pencipta alam semesta, biasa disebut Mulajadi Nabolon Sang Awal Penjadi Yang Agung.Ugamo Malim merupakan sistem religi kuno yang berlanjut dari dulu dan dianut oleh masyarakat Batak jauh sebelum masuk agama Kristen Protestan, Islam dan Kristen Katolik. Sistem religi ini melekat pada nenek moyang orang Batak tanpa label "agama".Makna Ugamo Malim dan ParmalimMasyarakat Batak meyakini aspek religius erat maknanya sebagai tanda kehidupan dan anugerah Mulajadi Nabolon. Mereka bersyukur dan berserah diri kepada sang pencipta sebagai sumber Ugamo Malim, terdapat berbagai ritual atau upacara persembahan kepada Mulajadi Nabolon. Mulai dari patik persiapan perlengkapan, mang-ugamo-hon persiapan ritual dan pelean dan ugamo penataan.Parmalim sendiri adalah orang yang percaya serta menghayati agama Ugamo Malim. Nah, orang-orang yang ikut serta dalam persiapan pelaksanaan upacara ritual disebut "parugamo" atau "parugama".Dalam bahasa Batak, terdapat istilah "punguan" yang artinya sekumpulan orang yang melakukan kegiatan dengan satu kepentingan dan tujuan. Begitu juga dalam agama Ugamo Malim, perkumpulan penganut disebut Punguan Ugamo MalimSejarah agama Ugamo Malim dimulai dari masa kepemimpinan Si Singamangaraja XII yang saat itu sedang banyak masalah sosial, ekonomi dan politik. Bahkan pengaruh agama dan budaya juga Singamaraja XII pun berusaha menyelamatkan sistem religi Batak dengan mengembangkan ajarannya, diberi nama Ugamo Malim. Setelah Sisingamaraja XII tewas, amanat religi tersebut dilanjutkan ia diberi amanah mendirikan Bale Pasogit, Raja Mulia pun bernubuat melakukannya dengan meminta izin kepada pemerintah Belanda di Balige sekitar tahun 1913. Pemerintah Belanda pun Tahun 1921, Belanda akhirnya mengizinkan Raja Mulia membangun Bale Pasogit di Hutatknggi, Laguboti melalui surat per tanggal 25 Juni 1921. Setelah dibangun, upacara Ugamo Malim pun mulai dilaksanakan secara terbuka dan berkembang selengkapnya di halaman berikutnya...... Simak Video "Penampakan Gudang BBM Terbakar-Meledak di Labuhanbatu" [GambasVideo 20detik]

BajuAdat Batak Mandailing. Suku Batak Mandailing merupakan suku yang berdiam di wilayah Padang Lawas, Mandailing Natal, dan juga Tapanuli Selatan. Budyayanesia mengamati bahwa suku Batak Mandailing merupakan suku yang banyak terpengaruh oleh budaya Islam yang dibawa Kaum Padri Minangkabau. Busana adat Batak Mandailing tidak berbeda jauh dengan

Suku Batak merupakan suku mayoritas yang ada di Sumatera Utara. Untuk logat bicara suku batak mempunyai kekhasan tersendiri, begitu pula dengan baju adat yang dimilikinya juga ada bermacam-macam. Baju adat ini terlihat sangat menarik jika dikenakan saat upacara pernikahan. Berikut ini adalah baju adat batak yang perlu kita tahu jika kamu sedang mencari inspirasi saat memesan jersey untuk komunitas bernuansa baju ada batak di jasa jersey printing. 1. Baju Adat Batak Simalungun Simalungun ini adalah suku batak yang berasal dari kabupaten Simalungun yang berada di Provinsi Sumatera Utara. Empat marga terbesar yang ada di Simalungun yaitu Damanik, Sinaga, saragih dan Purba. Simalungun disebut juga dengan “ Si Balungu”, nama tersebut diambil dari cerita hantu yang menimbulkan wabah penyakit didaerah tersebut. Sedangkan orang karo menyebut Simalungun dengan” Timur”. ini dikarenakan Simalungun berada disebelah timur mereka. Beberapa aksesoris yang terdapat pada pakaian adat ini adalah l Penutup kepala dengan kedua ujungnya yang runcing kearah samping l Kain samping yang mempunyai motif songket khas Untuk pria dan wanita sebutan penutup kepala ini berbeda. Untuk penutup kepala yang dipakai oleh pria dinamakan Gotong, sedangkan penutup kepala yang digunakan oleh wanita disebut dengan Bulang dan kainnya diberi nama Suri-suri. 2. Baju Adat Karo Suku yang berasal dari wilayah sumatera Utara dan sebagian Aceh ini merupakan salah satu suku yang terbesar di Sumatera Utara. Nama Karo diambil dari nama daerah yang ada di Sumatera Utara, yaitu Tanah Karo yang ada di kabupaten Karo. Untuk bahasanya menggunakan bahasa karo serta baju adatnya juga mempunyai nama yang sama dengan nama suku nya yaitu baju adat batak karo. Baju adat ini didominasi oleh warna merah dan hitam yang dihiasi dengan perhiasan yang terbuat dari emas. Proses pembuatan baju adat karo ini sama dengan pembuatan baju adat batak lainnya. Untuk jenis kainnya yang digunakan sebagai penutup tubuh ini menggunakan pintalan kapas yang bernama “Uis Gara” yang berarti kain merah. 3. Baju Adat Toba Suku batak toba ini tinggal didaerah sekitar Danau Toba, mempunyai baju adat yang terbuat dari kain ulos. Kain ulos sendiri merupakan kain khas batak. Kain yang ditenun secara manual ini merupakan kain khas yang ada di Sumatera Utara. Kain ulos sendiri mempunyai banyak corak yang masig-masing mempunyai motif yang khas dan menarik. Contoh corak kain ulos di antaranya adalah Antakantak, bintang Maratur, Bolean, Mangiring, Padang Ursa, Pinan Lobu-lobu serta ulos Pinuncaan. 4. Baju Adat Batak Samosir Salah satu suku batak yang berada di kabupaten Samosir ini dulunya masuk kedalam kelompok etnis Toba. Namun wilayah etnis samosir dianggap berbeda setelah terjadi pembagian distrik HKBP. Baju adat Samosir hampir sama dengan baju adat etnis Toba karena pada jaman dulu aslinya masih satu etnis. Mempunyai bahan dan model yang sama, hanya berbeda warnanya yang cenderung lebih gelap. 5. Baju Adat Batak Mandailing Suku ini tinggal di sekitar kabupaten Tanuli Selatan, kabupaten Mandailing serta Kabupaten Lawas. Pengaruh budaya Islam sangat terasa pada budaya di suku Mandailing. Suku ini juga tidak hanya tersebar di Sumatera Utara saja tapi juga menyebar sampai dengan Malaysia yang banyak berada di Selangor dan Perak. Untuk baju adat Mandailing tidak berbeda jauh dengan baju adat batak yang terbuat dari kain ulos. Yang berbeda adalah baju adat khas Mandailing menggunakan bahan yang berwarna merah dan mempunyai aksen emas yang memberikan kesan etnik dan elegan. Untuk perempuannya saat upacara menggunakan bulang yang terdapat di kening. Bulang sendiri terbuat dari bahan dasar emas sepuhan atau logam yang melambangkan kemuliaan seta sebagai simbol struktur kemasyarakatan. Sedangkan untuk laki-lakinya mengenakan penutup kepala yang berbentuk khas yang disebut dengan ampu. Dulunya ampu ini digunakan oleh raja-raja yang ada di Mandailing dan angkola. Ampu memiliki warna hitam yang berfungsi magis dan warna emasnya sebagai simbol kebesaran. 6. Baju Adat Batak Angkola Suku Batak angkola tinggal di daerah Tapanuli Selatan. Penamaan baju adat ini berbeda, jika disebelah selatan baju adat ini bernama Angkola jae hilir sedangkan jika disebelah utara diberi nama Angkola Julu hulu. pakaian adat suku ini hampir sama dengan suku Mandailing. Perbedaannya terletak pada warnanya yang di dominasi hitam serta aksesorisnya yang mempunyai warna keemasan. 7. Baju Adat Batak khusus Pernikahan Orang yang berasal dari suku batak sangat bangga akan baju adat mereka. Oleh karenanya pada saat menghadiri acara pernikahan, mereka mengenakan setelan khas baju adat yang dimiliki yang berupa Tudung dengan kain tenun yang terdiri dari tiga lapis. Tudung sendiri merupakan topi kain yang digunakan untuk wanita yang berasal dari tanah karo. Warna yang digunakan dominan dengan warna merah ataupun kuning. Untuk penambahan aksesorisnya juga banyak menggunakan warna yang kemilau keemasan. Itulah beberapa baju adat Batak yang perlu kita tahu. Masing-masing baju adat tersebut mempunyai ciri khas masing-masing. Kita juga harus selalu melestarikan budaya bangsa kita agar tidak diakui oleh negara lain.
BajuAdat Batak Angkola Suku Batak Angkola merupakan sub suku Batak yang ada di daerah Tapanuli Selatan. Angkola sendiri merupakan nama salah satu sungai/batang besar yakni Batang Angkola. Seperti pakaian adat suku batak yang lain, pakaian adat batak Angkola juga di dominasi oleh kain ulos sebagai bahan wajib.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID Ul_H-a5TFecQJedGO_BBbXRZIt7o8hgf6Paz_sec3FuaDT_KhuqLkA==
33 Keunikan Pakaian Adat Tapanuli Selatan Pakaian Adat Batak Serta Gambar Dan Makna Simbolis from adat sumatera selatan ini dulunya terinspirasi dari kerajaan sriwijaya. Setidaknya terdapat 4 pakaian adat dari kalimantan timur yang masih lestari, diantaranya adalah sebagai berikut ini : Oleh karena keunikan dan nilai sejarah
Pakaian Adat Sumatera Utara – Membicarakan tentang pakaian tentu tidak akan ada habisnya. Salah satu jenis kebutuhan primer manusia ini begitu kental dengan pengaruh perkembangan zaman di setiap desainnya. Namun, dalam hal kebudayaan, pakaian juga merupakan salah satu aset penting yang harus dilestarikan. Pakaian yang memiliki nilai budaya biasa kita kenal dengan nama pakaian adat. Jika kamu berkunjung ke Istana Maimun, yang merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di provinsi Sumatera Utara, kamu akan diperbolehkan untuk menyewa pakaian adat suku melayu yang terdapat di dalamnya untuk melengkapi gayamu saat berfoto. Menarik bukan? Selain terdapat pakaian adat suku melayu, provinsi Sumatera Utara juga memiliki aneka pakaian adat lainnya. Ingin tahu lebih banyak tentang pakaian adat apa saja yang menjadi cerminan kebudayaan Sumatera Utara? Silahkan simak ulasan berikut! Baca Juga Pakaian Adat Sumatera Selatan yang Tak Kalah Menariknya Pakaian Batak Simalungun Sesuai dengan namanya, pakaian adat Sumatera Utara ini berasal dari Suku Batak Simalungun. Dimana suku Batak Simalungun merupakan sub dari Suku Batak yang pada umumnya tinggal di Kabupaten Simalungun dan sekitarnya. Pakaian adat ini memiliki ciri khas pada ulosnya yang terbuat dari kain hiou dengan beragam corak dan warna yang sangat indah. Pakaian Batak Toba Sesuai dengan namanya, pakaian adat Sumatera Utara ini berasal dari Suku Batak Toba. Batak Toba sendiri merupakan sub dari Suku Batak yang bertempat tinggal di daerah Kabupaten Toba Samosir, Humbang Hasundutan, Samosir, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, sebagian Kabupaten Dairi Kota Sibolga dan daerah sekitarnya. Pakaian Adat Batak Toba umumnya didominasi oleh kain ulos dan sering digunakan untuk perayaan pesta juga upacara adat seperti pernikahan dan ritual. Ulos yang digunakan untuk pakaian adat batak Toba ini adalah Ulos Pinuncaan. Baju adat Batak Toba ini didominasi oleh warna hitam dan merah, akan tetapi ada juga beberapa yang didominasi dengan warna putih dan warna keemasan. Pakaian adat laki-laki suku ini terdiri dari Ulos yang biasanya digunakan untuk menutup kepala dan tubuh, ikat pinggang gondit, seba-seba yang melingkari tubuh dari pinggang hingga lutut, celana panjang berwarna hitam. Biasanya dilengkapi juga dengan menggunakan kalung emas Borgut, tas sandang, Tukkot tongkat Tunggal Panaluon, dan Tittin cincin. Pakaian adat perempuan suku menggunakan baju kurung warna hitam, selendang dan rok dari Ulos Ragi Hottang. Selain itu dilengkapi juga dengan aksesoris seperti Borgut, Golang Gelang, Tittin, Atting-atting anting-anting, tas dari ulos untuk meletakkan sirih, rambut yang disanggul dengan ukuran sedang kemudian diikat dengan sortal. Belum selesai…masih ditambahkan 3 lembar daun sirih yang disematkan di atas kening dan diberi konde Ulos Bittang Maratur. Pakaian Batak Karo Sesuai dengan namanya, pakaian adat Sumatera Utara ini berasal dari Suku Batak Karo. Batak Karo sendiri merupakan sub dari Suku Batak yang berdomisili di daerah Kabupaten Karo Sumatera Utara, Kabupaten Karo, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Langkat, Kabupaten Dairi, Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Deli Serdang. Uniknya, Suku Batak ini memiliki bahasa suku yang disebut “cakap karo”. Pakaian adat Batak Karo ini didominasi oleh warna merah dan hitam, dengan bahan dasar Kain Uis kain tenun asal Kabupaten Karo yang dipenuhi dengan perhiasan emas yang mewah. Wah sangat elegan bukan? Dan pastinya akan menambah daya tarik dari pemakainya. Pakaian Batak Pakpak Tidak berbeda jauh dengan pembahasan sebelumnya, pakaian adat Batak Pakpak berasal dari suku Pakpak yang tinggal di Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Dairi. Ciri khas pada kain ini adalah terbuat dari kain beludru dan pada pemakaiannya akan dilengkapi berbagai aksesoris seperti bulang-bulang penutup kepala, borgot, rante abak, ucang, dan tongket. Untuk pria, model pakaian seperti model melayu dengan leher berwarna hitam yang dihiasi manik-manik api-api dan detail pada bagian leher hingga ujung lengan berwarna hitam putih. Sedangkan untuk wanita, model baju yang dikenakan berupa model melayu dengan bentuk leher segitiga dengan hiasan manik-manik serta bubuhan detail manik-manik pada bagian atas lengan yang membentuk gambar kepala kerbau. Pakaian Adat Batak Mandailing Pakaian adat ini merupakan pakaian masyarakat suku batak yang tinggal di daerah Kabupaten Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, dan sekitarnya. Namun, suku batak Mandailing juga tersebar di beberapa Kabupaten Padang Lawas, Tapanuli, hingga ke wilayah Sumatera Selatan. Uniknya ada sebuah kepercayaan bahwa kebudayaan yang dimiliki masyarakat yang tinggal di sekitar Mandailing merupakan pengaruh yang dibawa oleh Kaum Padri dari Minangkabau di Tanah Datar dan juga pengaruh dari budaya islam. Pakaian adat ini dilengkapi dengan kain ulos dan didominasi oleh warna merah dengan sentuhan aksen emas yang elegan dan memberikan kesan etnik yang menarik serta biasanya digunakan saat acara pernikahan. Untuk pengantin pria, penggunaan pakaian adat ini akan dilengkapi dengan ampu-ampu penutup kepala yang dulu digunakan oleh raja-raja Mandailing yang biasanya berwarna hitam dengan hiasan berwarna emas. Baju adat ini memiliki bentuk seperti setelan jas bernama Baju Godang, dilengkapi dengan ikat pinggang berwarna keemasan yang diselipi bobat dua pisau kecil, kain songket Tapanuli dan gelang polos keemasan yang dipakai di lengan atas. Untuk pengantin wanita penggunaan pakaian adat ini akan dilengkapi dengan Bulang penutup kepala yang berwarna keemasan dengan beberapa tingkat. Bentuk baju menyerupai kurung dengan bawahan kain songket, ikat pinggang dengan selipan dua pisau kecil, dilengkapi dengan gelang berwarna keemasan serta kalung berwarna hitam yang memiliki ornamen keemasan untuk menutupi dada. Pakaian Adat Batak Angkola Pakaian ini merupakan pakaian tradisional Suku Batak Angkola sub suku Batak yang ada di daerah Tapanuli Selatan. Pakaian adat ini didominasi oleh kain ulos dan berwarna hitam serta dilengkapi dengan aksesoris berwarna keemasan. Pakaian Adat Batak Samosir Pakaian adat ini merupakan pakaian adat dari Suku Batak Samosir. Suku Samosir merupakan sub suku Batak yang berdiam di pulau Samosir dan sekitarnya, dan dahulu merupakan kelompok suku Batak Toba, akan tetapi sejak pembagian distrik HKBP wilayah suku Batak Toba dan Samosir dinyatakan berbeda. Karena awalnya Batak Samosir berasal dari suku Batak Toba, maka pakaian adatnya pun hampir mirip persis, hanya dibedakan pada warna pakaian yang cenderung lebih gelap. Pakaian Adat Nias Pakaian adat ini merupakan bentuk kebudayaan dari Suku Nias yang biasanya disebut dengan Baru Oholu untuk pakaian laki-laki dan Oroba Sioli untuk perempuan. Pakaian adat ini biasanya berwarna emas atau kuning dan dipadu padankan dengan kombinasi warna hitam, merah, dan putih. Pakaian Adat Melayu Pakaian adat ini merupakan budaya dari suku Melayu, yaitu suku yang umumnya tersebar di Kota Medan, Kota Tebing Tinggi, Kabupaten deli Serdang, Langkat, Batubara, dan sekitarnya yang biasanya terbuat dari kain songket dan digunakan bersamaan dengan aksesoris pelengkap lainnya. Itu dia keanekaragaman suku dan pakaian adat yang dapat kamu temukan di provinsi Sumatera Utara. Pada umumnya dalam pembuatan pakaian adat, suku-suku yang ada di provinsi ini sering kali menggunakan ulos yang merupakan hasil kain tenunan tangan masyarakat itu sendiri. Oleh karena keunikan dan nilai sejarah di dalamnya, maka sangat penting bagi kita untuk selalu menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada di daerah kita agar dapat dinikmati oleh anak cucu kita nantinya. Dalam penggunaannya, pakaian adat Sumatera Utara di atas sering digunakan pada saat pesta pernikahan maupun sebagai pakaian yang dikenakan oleh penari untuk tarian penyambutan tamu atau kegiatan ritual lainnya. Semoga artikel artikel ini dapat menambah wawasan kebudayaanmu tentang Sumatera Utara.
busanaadat nusantara , seperti : ( silahkan " klik " dibawah ini ) : 👇 aceh sumatera utara batak/tapanuli ,deli,nias) sumatera barat / padang riau ( melayu ) jambi bengkulu sumatera selatan (palembang) bangka belitung (babel) lampung banten dki jakarta (betawi) jawa barat (sunda) jawa tengah & yogyakarta jawa timur (madura, banyuwangi) bali
pakaian adat batak toba - credit nataliandromeda Pakaian Adat Batak Toba - Etnis Batak Toba yang merupakan penduduk asli di wilayah Sumatera Utara dikenal sangat kuat dalam mempertahankan tradisi. Salah satu tradisi yang hingga kini masih tetap dipegang adalah aturan dalam mengenakan busana atau pakaian adat Toba. Identik dengan ulos, model pakaian dibedakan ke dalam beberapa ragam dan tujuan. Busana dukacita tentu tidak sama dengan busana pernikahan adat Batak. Pakaian Adat Batak Toba Pakaian adat Batak Toba merupakan busana yang tergolong populer Sumatera Utara. Namun, setiap suku Batak Toba yang tersebar dan berdiam di berbagai daerah serta kabupaten memiliki pakaian adat dan ciri khas tersendiri. Ulasan ini lebih membahas tentang busana tempo dulu yang sepertinya sudah jarang diketahui. 1. Baju Adat Toba Sebelum modernisasi, baju adat Toba terdahulu biasanya menggunakan ulos khas yang dibalutkan ke seluruh tubuh. Kini, trend tersebut sudah bergeser dan digantikan dengan kebaya. Begitu juga dengan pria, kini sudah memakai stelan jas. pakaian adat batak toba Baju Batak untuk Perempuan 1. Bilulu Na Torang kebaya khas yang berwarna hitam 2. Ulos Ragi Hotang Digunakan sebagai selendang. 3. Ulos Ragi Hotang Digunakan sebagai rok 4. Sepatu biasanya pada untuk perkawinan Batak zaman dulu tidak dikenakan Baju Batak Untuk Laki-Laki 1. Selendang dari Ulos Ragi Hotang. 2. Celana pajang berwarna hitam. 3. Gondit Ikat Pinggan yang terbuat dari ulos. 4. Seba-seba, ulos yang dibuat melingkari tubuh dari pinggang hingga ke lutut. 2. Perlengkapan Pakaian Adat Sama seperti busana adat dari Karo atau Simalungun, pakaian adat Batak Toba juga dilengkapi dengan sederet aksesoris yang sudah ada semenjak dahulu kala. Uniknya, perlengkapan ini wajib dan harus ada. Perlengkapan Aksesoris Adat untuk Wanita Untuk bagian kepala kaum perempuan Batak, terdapat beberapa aksesoris dan perlengkapan yang terdiri dari 1. Sortali Digunakan sebagai mahkota, terbuat dari tembaga yang sudah disepuh emas atau kuningan. 2. Tiga lembar Daun Sirih Sirih ini diselipkan di bagian depan Sortali, tepatnya di atas kening. 3. Ulos Bittang Maratur Penghias kepala yang terbuat dari emas atau kuningan, biasanya di bagian konde. 4. Sanggul berukuran sedang. Perlengkapan Aksesoris Adat untuk Pria Sedangkan untuk laki-laki lebih terlihat sederhana dan tidak kompleks, adapun perhiasan pengantin pria di bagian kepala mencakup 1. Sortali 2. Tali-Tali atau pengikat kepala dari Ulos Bittang Maratur 3. Perhiasan Pakaian Adat Toba Penampilan pemakai busana adat Batak Toba juga dilengkapi dengan aneka jenis perhiasan yang terbuat dari logam mulia. Perhiasan untuk Perempuan Perhiasan Batak yang biasanya digunakan oleh perempuan 1. Borgut Aksesoris perhiasan berupa kalung berbahan dasar emas. 2. Golang Hiasan untuk tangan atau disebut juga gelang. 3. Tittin perhiasan dari emas untuk jari, cincin. 4. Atting-Atting Atau anting-anting untuk teliga. 5. Tas Tas untuk tempat sirih yang terbuat dari Ulos. Perhiasan Untuk Pria Perhiasan lelaki yang digunakan dalam pakaian adat Batak Toba terdiri dari 1. Borgut Kalung, namun bentuknya berbeda dengan yang dikenakan perempuan. 2. Tas Sandang Terbuat dari labu. 3. Tunggal Panaluon Tongkat khas Batak Toba. 4. Tittin Cincin. Baca Juga Pernikahan Adat Batak 4. Filosofi Pakaian Adat Batak Toba Ulos yang digunakan oleh pria dan wanita memiliki makna, dilambangkan sebagai wujud kesatuan hati. Pakaian berjenis ini biasanya dikenakan oleh Suku Batak Toba di Sumut terutama mereka yang berasal atau tinggal di Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Samosir, Kabupaten Humbang Hasundutan dan juga Kabupaten Tapanuli Utara. SK/PSN*
.
  • xq8tau5qj5.pages.dev/170
  • xq8tau5qj5.pages.dev/168
  • xq8tau5qj5.pages.dev/140
  • xq8tau5qj5.pages.dev/1
  • xq8tau5qj5.pages.dev/162
  • xq8tau5qj5.pages.dev/297
  • xq8tau5qj5.pages.dev/331
  • xq8tau5qj5.pages.dev/310
  • xq8tau5qj5.pages.dev/300
  • baju adat batak tapanuli selatan